Sejak 17 Oktober lalu, jejaring sosial dipenuhi info mengenai konser GNR di Jakrta. Saya sendiri mengetahuinya dari fanpage majalah Hai di facebook, kemudian saya cek di situs resmi GNR, memang benar.. Jakarta masuk dalam tour dates mereka.. Woow, bahkan di halaman depan web tersebut juga terdapat info konser di Jakarta yang baru di-update hari itu juga. Informasi tersebut juga ramai di twitter, responnya bermacam-macam, ada yang senang, ragu, bahkan banyak pula yang mencaci, terserahlah.
Tapi sejak tersiar berita itu, saya mulai gak tenang, antara mau nonton atau tidak. Pertimbangannya macam-macam, personel baru yang tidak begitu familiar buat saya, dan kemungkinan tidak diperbolehkan membawa kamera SLR, serta harga tiket yang mahal adalah alasan utama.
Dua bulan
saya mengesampingkan dahulu rencana tersebut, saya fokus dulu ke pekerjaan dan
hobi stage photography saya. Hingga seminggu sebelum hari H, teman saya Rizal sms
nanyain soal tiket, wuihh sepertinya dia posotif mau ikut nonton, maklum,
axl itu idolanya sejak SMP. Saya pun mulai terbakar, saya ajak
teman-teman saya yang lain. Mereka kebanyakan memang tertarik nonton, tapi banyaknya
pertimbangan malah bikin mereka memutuskan gak ikut, karena mereka hanya sebatas “suka
GnR”, tapi tidak fanatik. Tentunya ngerasa sayang jika harus mengeluaran banyak
uang. Saya pun maklum… ya sudahlah kalau begitu saya nonton sama si rizal dan
juga (rencananya) bersama istrinya.
H-3 saya
mencoba pesan tiket online, tapi karena koneksi internet lelet jadi lebih baik beli
langsung di kantor Rajakarcis di SCBD Sudirman, namun hingga H-2 saya belum
sempat pergi ke rajakarcis karena kesibukan di kantor. Barulah pada H-1 saya
kesana, tapi ternyata penjualan sudah ditutup dan hanya akan dijual di venue pada hari
H besoknya. Oke oke.. saya semakin gak tenang
jika belum memegang tiket, apalagi si Rizal juga nitip tiket ke saya.
Dan tibalah
15 desember 2012, hari yang telah lama ditunggu. Saya mengenakan t-shirt GnR
album Lies, dan berangkat sama Rizal, tanpa istrinya. Kami berangkat menuju
Senayan menjemput impian yang kami pendam sejak masa SMP.
Siang itu
saya berdua tiba di Senayan sekitar pukul 15.00, jalan menuju lapangan D ramai dengan
umbul-umbul GNR, setibanya di depan lapangan D saya langsung menuju tiket box. Di sana sudah
ramai dengan orang-orang berkaos hitam
bergambar Guns N' Roses, juga banyak lapak-lapak yang menjual berbagai pernak-pernik
GnR. Suasana konser semakin meriah.
Namun ketika
sudah di depan tiket box, yang kami terima bukanlah tiket konser melainkan
berita tidak menyenangkan yang simpang-siur. Bahwa konser akan diundur dan
dipindahkan lokasinya. Hahh??? Saat nanya ke bagian tiket, mereka pun tidak
tahu-menahu dan sedang menunggu konfirmasi resmi dari promotor Indika
Production. Ya iyalah.. toh mereka cuma jualan tiket. Banyak calon penonton
terpaksa luntang-lantung gak jelas di sekitar area tiket box sambil menunggu
konfirmasi resmi dari promotor.
Selama
menunggu kepastian, kami dan calon penonton lainnya larut dalam obrolan seru
seputar ketdakpastian acara tersebut. Menurut mereka dikarenakan panggung yang
kecil dan tidak sesuai dengan kelas Guns N Roses sebagai band besar. Ditambah
lagi kondisi lapangan yang becek dan tidak nyaman. Ada juga yang bilang karena
kemauan Axl yang gak mau tampil dengan panggung seperti itu. Semuanya masuk akal.
Suasana di depan Tiket Box |
Hari semakin
sore, dan yang ditunggu akhirnya datang juga. Pihak dari promotor keluar untuk
menyampaikan konfirmasi resmi. Pria berkepala plontos dan berkaos Motorhead
tersebut langsung dikelilingi wartawan dan calon penonton, dia memberitahukan
bahwa konser Guns n Roses diundur besok minggu 16 desember 2012, bertempat di
MEIS Ancol, pukul 13.00, open gate pukul 11.00 WIB. Pengunduran jadwal dan
pemindahan lokasi ini dikarenakan faktor cuaca dan antisipasi hujan dan petir
demi keselamatan penonton dan artis serta sound system. Berita ini langsung
memenuhi jejaring sosial dan berita di tv, bahkan di situs resmi GNR, seorang
teman malah ngeledek saya lewat Whatsapp haha..
Segala
cacian dan makian dilontarkan ke Promotor karena kekecewaan penonton. Termasuk
official press release Indika Production di facebook juga tak lolos dari protes
dan makian, terutama yang datang dari luar kota dan sudah prepare tiket pesawat
pulang-pergi dan biaya hotel, berantakan jadwal mereka. Bahkan ada yang dari
Bandung yang terpaksa harus nginap di mobil karena duit pas-pasan. Banyak pula
yang ingin refund tiket karena yakin konser akan batal.
Secara
teknis, dapat dibayangkan repotnya dari Senayan pindah ke Ancol, bongkar pasang
panggung, lighting, instrumen, sound, dan ambul-umbulnya segala, semuanya akan
dikerjakan dalam satu malam.. ck ck ck.. padahal MEIS masih akan dipakai untuk konser Sting
hingga sekitar jam 11 malam.
Setelah
pemberitahuan di lokasi tersebut beberapa orang langsung menuju antrian tiket
box, begitu juga saya dan Rizal, tapi tetap saja kami tidak mendapatkan tiket
karena penjualan masih ditutup sementara. Apa boleh buat.. kami memutuskan
beli dari calo! Ya.. sambil meninggalkan antrian tiket saya tengok kanan-kiri,
ada dua bapak-bapak dengan tampang calo, langsung saya dekati.. tapi belum
sempat saya ngomong eh dia langsung nawarin tiket duluan.. dasar :p.
Harga yang ditawarkan 700 ribu, sambil saya memeriksa keaslian tiket, Rizal menawar harga semurah mungkin, 500 ribu.. calo itu malah ketawa. Dia turunkan jadi 650, saya pikir okelah.. tapi masih ragu.. tiket yang saya pegang ini tiket asli atau palsu? Bisa jadi ini hasil scan, tapi karena ada mark semacam nomor berupa bolong-bolong (apa ya istilahnya?) saya yakin ini asli, Rizal juga memeriksa nomor barcode tiket yang dipegangnya, nomornya beda dengan tiket saya, oke.. kita yakin ini asli. Lalu kita cari tempat agak kepinggir supaya tidak terlalu mencolok di keramaian, maka di bawah pohon transaksi pun terjadi. Kedua calo itu tampak senang, dan langsung membagi hasil keuntungan hehe.. saya dan si Rizal pun senang mendapatkan tiket murah, yang seharusnya 770 ribu malah dapet 650 haha..
Harga yang ditawarkan 700 ribu, sambil saya memeriksa keaslian tiket, Rizal menawar harga semurah mungkin, 500 ribu.. calo itu malah ketawa. Dia turunkan jadi 650, saya pikir okelah.. tapi masih ragu.. tiket yang saya pegang ini tiket asli atau palsu? Bisa jadi ini hasil scan, tapi karena ada mark semacam nomor berupa bolong-bolong (apa ya istilahnya?) saya yakin ini asli, Rizal juga memeriksa nomor barcode tiket yang dipegangnya, nomornya beda dengan tiket saya, oke.. kita yakin ini asli. Lalu kita cari tempat agak kepinggir supaya tidak terlalu mencolok di keramaian, maka di bawah pohon transaksi pun terjadi. Kedua calo itu tampak senang, dan langsung membagi hasil keuntungan hehe.. saya dan si Rizal pun senang mendapatkan tiket murah, yang seharusnya 770 ribu malah dapet 650 haha..
Tiket sudah
dapat, aman.. tinggal menuju ancol besok. Sebelum pulang kami sempat liat-liat
kaos dan merchandise GnR yang dijual di lapak-lapak sekitar lokasi. Banyak
sekali kaos-kaos GnR “special edition” live in jakarta. Desainnya juga
beda-beda, karena memang tidak ada merchandise resmi yang dibuat promotor, jadi
bolehlah kita beli yang ada di lapak-lapak itu. Lumayan buat dipakai besok. T-shirt
GnR yang sudah saya punya cuma yang bergambar album Lies, dan itu kurang
mentereng dan kurang sangar, jadi saya beli yang agak sangar, yang ada gambar
tengkorak dan mawarnya.. yooii. Kebetulan ada pula yang menjual kaos band lain selain
GnR seperti Metallica, Megadeth, Motley Crue. Nahh.. saya juga beli yang motley
crue, itu Thailand punya, built-up.. hehe mumpung lagi ada. Sipp.. belanja
udah, tiket juga udah, saatnya pulang, istirahat kumpulkan energi dan bersiap
menuju Paradise City besok!! Yeah!
0 comments:
Post a Comment