Wednesday, 26 December 2012

Konser Guns N' Roses Jakarta - Part 2 - Welcome to the Jungle

Minggu 16 Desember 2012 @Mata Elang International Stadium - Ancol - 

Saya sampai depan MEIS Ancol pukul setengah sebelas, bersama Rizal dan satu orang lagi yang baru kenal. Sampai sana sudah banyak orang dengan kaos hitam-hitam, banyak pula yang sudah siap-siap ngantri, kami juga langsung ikut ngantri. Cukup lama menunggu open gate, karena walaupun sudah jam 11.00 tapi belum dibuka juga. Ngantri dibawah terik matahari pantai selama hampir satu jam mungkin melelahkan meski angin sepoi-sepoi terus berhembus, tapi entah rasanya koq saya tetap enjoy dan tidak ada rasa jengkel atau kesal sama sekali. 

Sekitar pukul setengah dua belas, antrian dibuka. Tiket di-scan satu persatu, melewati beberapa kali pemeriksaan security dan akhirnya menuju lantai atas untuk Festival B, wow.. kita dapat tempat duduk yang nyaman, gak nyangka.. walaupun tempatnya jauh dari panggung tapi cukup nyaman dan bisa melihat panggung secara keseluruhan. Sedangkan untuk VIP menempati posisi terdekat dengan panggung meskipun posisi berdiri, di belakangnya adalah Festival A yang juga berdiri. 



Antrian masuk stadium

Panggungnya kecil, tidak megah, meskipun ada 1 big screen di tengah panggung, 2 di sisi samping, dan 2 lagi di samping berdekatan dengan Festival B tapi ya sudahlah, ini jauh lebih baik dari Lapangan D. Saya tinggal berharap kualitas sound-nya baik, dan lighting-nya akan keren. Cukup lama menunggu di dalam. Teman baru saya di sebelah malah asyik dengan HP androidnya, update info-info konser GNR Jakarta, dan chating dengan temannya. Heran.. padahal batere HP saya sudah banyak berkurang , tapi HP dia masih kuat buat internetan, lalu saya tanya: “HP lo kuat baterenya?” Dia bilang: “Tenaaang.. gua masih ada 2 batere lagi di tas” Saya: “Anjriit.. hahhaa niat banget lo” Padahal tampangnya kayak orang sakau gitu tapi persiapan dan gadgetnya boleh juga doi. 

Narsis sejenak

Pukul 1 kurang 15 menit lampu di bagian penonton dipadamkan… segera mereka mengerti ini tanda pertunjukkan segera dimulai, merekapun berteriak ketika menyadari di panggung tampak beberapa anggota GNR muncul dan memegang instrumen.. Penonton semakin histeris!! Terdengar suara gitar, intro lagu Chinese Democracy dimainkan.. pononton semakin ramai, disusul suara Drums, Bass, dan keyboard. Kemudian muncul sosok pria bertopi koboi, Rizal langsung teriak “itu Axl, itu Axl!” hahaha.. benar, Axl langsung menyanyikan lagu tersebut. Luar biasa.. saya mendengar langsung suara parau Axl Rose dengan telinga saya sendiri!! Whoohoo… 




Setelah Chinese Democracy, langsung disusul 3 lagu lagi tanpa basa-basi, Welcome to the  Jungle, It’s So Easy, dan Mr. Brownstone. Barulah setelah lagu itu axl menyapa “I wanna say good afternoon” dan disambut teriakan penonton, dilanjutkan dengan lagu Estranged dan lagu favorit saya Rocket Queen, lagu tersebut terdengar lebih keras dari aslinya namun groove-nya tetap asik. 


Tibalah saatnya Richard Fortus solo gitar, gitaris yang mengenakan baju merah tersebut memainkan lagu milik sendiri Blacklight Jesus of Transylvania, yang diiringi member GNR lainnya. Axl kembali muncul dengan lagu cover milik Wings; Live and Let Die, This I Love, dan lagu favorit saya di album Chinese Democracy; Better
 
Giliran Bassist Tommy Stinson unjuk kebolehan, dia memainkan dan menyanyikan lagunya sendiri yang berjudul Motivation, lagu bernuansa punk rock tersebut dimainkan full band dengan member GNR lainnya. Tommy memang pernah tergabung dalam band punk alternative The Replacements, tidak heran jika pengaruh punknya kental sekali. Seketika itu saya jadi teringat Duff, yang juga memiliki roots musik punk. Timbul pertanyaan di benak saya, apakah Axl sengaja mencari pemain bass dengan background punk? Atau hanya kebetulan? Entahlah..

Setelah Tommy selesai, Dizzy Reed mengambil alih perhatian penonton dengan solo pianonya. Keyboardis yang sudah bergabung di GNR sejak 1990 ini memainkan No Quarter-nya Led Zeppelin. Tak lama kemudian disusul lagu dari album Chinese Democracy; Chatcher in the Rye.

Kemudian berlanjut dengan lagu Street of Dreams, lagu yang membosankan.. untunglah ada aksi menarik yang lucu di lagu ini, ketika DJ Ashba sedang mainin solo gitar, Axl iseng ngerjain DJ Ashba dengan mengikat kakinya menggunakan pita merah, kejadian spontan ini menarik perhatian penonton, senang rasanya melihat sisi humoris Axl, maklum kabar yang santer beredar di internet  belakangan ini kebanyakan cerita seputar arogansi Axl.

Kembali lagi ke era 90-an dengan lagu You Could Be Mine.. yeah!! Sountrack dari Terminator ini cukup ngangkat suasana jadi kembalis panas.


Axl kemudian memperkenalkan salah satu gitarisnya, Dj Ashba, disambut tepuk tangan penonton. Gitaris keturunan Asia tersebut langsung memainkan solo gitar. Seperti dalam konser GNR di tempat lain.. doi memainkan Mi Amor, lagu miliknya sendiri. Ini lagu enak banget melodi-nya, saya yakin dia bisa memberikan kontribusi yang baik di album GNR 2013 mendatang, karena saya sudah mengenal Dj Ashba ketika di album pertama Sixx AM tahun 2007, sebelum masuk GNR. Jika mendengarkan permainannya di album itu, riff-riff nya cukup asik, juga petikan akustiknya. (Note: Sixx AM merupakan band dari bassist-nya Motley Crue, Nikki Sixx. Dj Asha sebagai gitaris dan backing vocal.)

Di  akhir lagu Mi Amor langsung disambung dengan intro Sweet Child O’ Mine, yang disambut sorak penonton. Lagu itu benar-benar mengingatkan saya pada jaman SMP, tak terkecuali si Rizal di samping saya yang ikutan nyanyi, yoi.. dia apal bener liriknya.

Lagu selanjutnya agak cooling down, lagu cover dari Pink Floyd; Another Brick in the Wall, lagu klasik tersebut membuat penonton sing-along bersama, terutama ketika Axl muncul dan memainkan piano, disambung dengan  lagu Elton John Someone Saved My Life Tonight yang juga dimainkan Axl dengan piano. Lalu tiba-tiba nada piano berubah.. bukan lagu Elton John lagi.. ini intro lagu November Rain!! wuahh.. penonton lagi-lagi bersorak.. sesaat kemudian larut dalam lirik tragis tersebut. Diantara lagu GNR lainnya, lagu tersebut termasuk keramat dan suram. Setiap mendengar lagu ini saya seperti mengalami trauma berkepanjangan yang tidak ada habisnya.  Bagian outro yang merupakan klimaks November Rain langsung disikat raungan gitar Bumblefoot dengan Gibson Putihnya.. sangat menyayat! Perih!! Ketika lagu berakhir.. badan saya sudah terasa lemas..  seperti habis disayat-sayat silet dan hampir kehabisan darah!!! 
…. Berlebihan gak sih bahasanya.. :p

Saatnya Istirahat sejenak dengan menyaksikan Bumblefoot bersolo gitar sambil bernyanyi, dengan lagu Objectify, Permainannya not bad lah, cukup fresh buat musik rock jaman sekarang. Tapi tiba-tiba ada sebuah kejutan ketika dia memainkan gitar akustik.. sekilas saya tidak tahu lagu apa yang dimainkan, sesaat kemudian dia memainkan petikan gitar dengan melodi yang sangat familiar buat orang Indonesia, lagu Indonesia Raya! Sodara-sodara… Dia memainkan Indonesia Raya! hahaha, Saat itu juga penonton bersorak dan segera menyanyikan liriknya. Banyak pula yang langsung merekam momen tersebut dengan gadget seadanya. Meskipun tidak dibawakan secara utuh tapi lagu tersebut berhasil mencuri hati penonton sebagai warga Indonesia dan membuat kesan yang mendalam. 

Keriuhan penonton belum sepenuhnya mereda, namun gitaris berjanggut panjang tersebut kembali membuai penonton dengan intro lagu Don’t Cry yang disusul munculnya member lain ke atas panggung.



Untuk kesekian kalinya GNR membawakan lagu cover dari band yang menjadi inspirasi mereka, seperti lagu The Seeker dari The Who, lalu dilanjutkan dengan Civil War dan Knockin on Heaven’s Door yang diselingi dengan improvisasi personil GNR termasuk Axl yang berkali-kali mengajak penonton menyanyikan bagian reff lagu milik Bob Dylan tersebut. Setelah puas “bermain-main” mereka kembali membuat panas Stadium dengan lagu Nightrain!  

Ketika Nightrain berakhir, keriuhan penonton masih terasa ramai.. namun semua anggota GNR segera meninggalkan panggung, lampu panggung meredup. Penonton yang belum puas kemudian berteriak “We Want More!!” berkali-kali, hingga akhirnya dua gitaris GNR Richard Fortus dan Bumblefoot memasuki panggung dan telah siap dengan gitar akustiknya, di bagian Encore ini mereka asik nge-jam berdua yang disambung dengan intro lagu Patience, Axl lalu muncul sambil bersiul yang dilanjutkan senandung oleh penonton hingga akhir lagu. 

Hingga saat itu, hampir 30 lagu telah dimainkan dari pukul satu siang hingga hampir pukul setegah lima. Saya mulai ngerasa pegel dan capek teriak-teriak terus dari awal lagu, meski fisik lelah tapi jiwa tetap semangat. Untunglah lagu Patience yang agak melow tadi cukup memberikan waktu untuk mengumpulkan tenaga menuju lagu berikutnya, lagu terakhir di konser tersebut, Paradise City!! 



Intro gitar dan gebukan drum langsung dimainkan sebagai pemanasan diiringi sing-along penonton “Take me down to the Paradise City where the grass is green, and the girls are pretty…” Axl menyanyikannya dengan sedikit improvisasi, setelah lead gitar dimainkan DJ Ashba, Axl meniup peluit.. tanda dimulainya ledakan adrenalin yang akan terus meledak-ledak hingga penghujung lagu, seluruh personil memainkan part terbaiknya dengan senjata dan amunisinya masing-masing, seluruh penonton mengeluarkan semua sisa energi untuk meluapkan ekspresinya. Axl yang dari awal cenderung dingin komunikasi dengan audiens akhirnya mengeluarkan beberapa kata “Thank You Jakarta, You’re amazing!!” diteriakkan Axl dengan lantang kemudian melempar mick-nya ke penonton dan menendang tiang mick sembari tertawa, sorak-sorai penonton terus bergemuruh di stadium hingga semua anggota GNR meninggalkan panggung. Yeeaaaah.. maka sore itu terpuaskan sudah impian kami selama 20 tahun.. :D   


Luar biasa sekali sore itu, walaupun sangat disayangkan banyak lagu GNR favorit saya yang tidak dimainkan, seperti Anything Goes, Dont Damn Me, dan Shoutgun Blues, tapi konser tersebut sangat berkesan. Sehingga kelak di kemudian hari saya bisa cerita dengan bangga ke anak-cucu saya, bahwa saya pernah menyaksikan langsung Guns N Roses di Jakarta.


Tokoh dalam cerita ini:
Saya, Rocker gagal yang menggemari GNR sejak SMP, khususnya album Appetide for Destruction.

Rizal, menggemari GNR khususnya Axl Rose hingga kini, meski sekarang sudah menjadi rocker kantoran.

0 comments: