Photobucket

Rock Photography

Helloween live at Java Rockin'land 2011

Photobucket

Rock Photography

The Brandals @Jakcloth 2012

Photobucket

Rock Photography

Koil at Kaskus Jelajah TKP

Photobucket

Rock Photography

Jono of Gugun Blues Shelter

Photobucket

Rock Photography

Koil at Kaskus Jelajah TKP

Thursday, 7 January 2016

JAKCLOTH Year End Sale 2015 - Carnaval Darah Muda di Ujung dan Awal Tahun


Hingga saat ini JAKCLOTH masih menjadi event Clothing terbesar di Indonesia, setidaknya dalam event yang digelar pada 30 Desember 2015 hingga 3 januari 2016 ini terlihat perbedaan yang mencolok, dari sisi lokasi, panggung, dan jadwal acaranya.




Untuk pertama kalinya Jakcloth mengadakan acara di ujung dan awal tahun sekaligus, yaitu dari 30 Desember 2015 hingga 3 Januari 2016. Seolah ingin mengajak anak-anak muda untuk meninggalkan luka lama dan segera move on di tahun baru.. tsaaahh.. Seperti umumnya malam pergantian tahun, malam itu juga dimeriahkan dengan pesta kembang api.

LOKASI
Venue acara pada Jakcloth YES 2015 kali ini menjadi lebih luas, gak tanggung-tanggung.. arena disebar di 3 tempat Yaitu Plaza Tenggara, Plaza Selatan, serta Pelataran Istora Senayan. Bahkan disediakan juga jembatan penyebrangan dari pelataran gerbang / Brown Area (samping lapangan golf) menuju depan Istora.. mantaab. Salut untuk panitia yang sangat memperhitungkan ketertiban pengunjung dan pengguna jalan area GBK Senayan.

Selain booth untuk brand-brand clothing, tersedia juga food area, minimarket, ATM, mushola, toilet. Selain itu pengunjung masih bisa menemui jajanan kaki lima di dalam area Jakcloth, seperti tukang Mendoan, Gorengan, Mie ayam, bakso, Nasi Goreng Gila, dll. Adanya pedagang kaki lima terasa lebih merakyat, khususnya buat pengunjung yang gak bawa duit banyak jadi lebih tertolong dengan adanya pilihan jajanan.





Suasana Blue Area Jakcloth YES 2015 dari atas Jembatan Penyebrangan



STAGE
Untuk pertunjukan musik, hanya disediakan 3 panggung saja. Hal tersebut tentunya dilakukan dengan pertimbangan efisiensi waktu tempuh. Maklum ditengah ramai nya pengunjung pastinya gak mudah ketika harus mencari panggung yang satu dengan panggung lainnya dengan dengan cepat. Mengurangi jumlah panggung - yang sebelumnya ada 5 menjadi 3 panggung - Tentu sangat efisien dan menghemat waktu bagi pengunjung yang ingin melihat band dari satu panggung ke banggung lainnya.

Meski begitu, band yang tampil tetep gokil, sebut saja seperti All Found Bright Lights (Jepang), Make Theme Suffer (Australia),  Sheila On 7, Glenn Friedly, CJR, The S.I.G.I.T, Endank Soekamti, Vierratalle, Rocket Rockers, Maliq & D’Essentials, Mocca, HI-VI, J-Rocks, Efek Rumah Kaca, Musikimia, Mocca, Saint Loco, Gugun Blues Shelter, Killing Me Inside, NTRL, Pee Wee Gaskins, Pas Band, Souljah.
Yang senior gak mau kalah.. ada NAIF,Tipe-X, Purpose (reunion), ada juga yang paling senior yaitu OM PMR.. Gokiil!

Scene EDM gak mau kalah, para DJ kelas kakap dihadirkan pada malam tahun baru yang juga malam jumat buat bikin pengunjung kesurupan disko pada saat pergantian tahun. Sebut saja Midnight Quikie, DJ Yasmin, DJ Freya, DJ Stroo.. Wohooo!





BRAND
Jakcloth YES 2015 kali ini dimeriahkan dengan 400 brand lokal baik dari jakarta atau dari luar kota. Sebut saja seperti Crooz, Dreambirds, Pierro, Reclays, Blackstars, ROWN Division, Seventy Seven, Brainsto, NSA, Crush, Dobujack, Erigo, Heyho Brand, Coz.u.ma/DeSree, Chisel, Rooster, Wellborne, Black System, Restart, CQL x by And Love It, Seven Inc, Demonic, Voices, Smith, Maggot, Bloods, GeeEight, Something Clothes, Dead Seveties, Screamous, Queenbear, Mellifuous, Hoodiedance, Seven Luck, Rougneck1991, Soultheessence, Hooligan, LUSKY Wear, Fight.Ind, Qyute dan ratusan brand lainnya.

Mereka menawarkan beragam produk aparel, dan masing-masing brand mempunyai karakternya sendiri. Meski produk yang dihadirkan bervariasi, namun trend desain belum berubah banyak dari Jakcloth sebelumnya.

Saya perhatikan banyak brand-brand lama yang sudah tidak terlalu booming namun masih berusaha bertahan ditengah semakin maraknya pemain clothing. Diantara mereka ada yang berusaha mengikuti arus trend dengan tetap mempertahankan karakter mereka, ada juga yang malah kehilangan karakter :( Gak enak lah ya klo nyebutin merek hehee.. tapi semangat berkarya mereka perlu diacungi jempol, ibaratnya nih mereka menolak mati dan mencoba tetap survive.. yoiih

Keramaian terlihat pada booth brand yang sedang naik daun. Seperti yang tampak di booth Wellborn yang lagi ramai oleh pengunjung yang sibuk ngeliat-liat produknya, maklum brand dari Bandung ini memanfaatkan event ini untuk berinteraksi langsung dengan pelanggan di jakarta, ditambah lagi dengan adanya diskon 150ribu dapat 2 kaos woow..

Antrian pengunjung juga terlihat di booth brand dari Bekasi, Queen Beer.



Pemandangan lain terlihat waktu saya mampir booth Berak 9420, boothnya ramai sekali malam itu. Gak nyangka.. ternyata di dalam ada 2 anggota Idol Grup JKT48 lagi belanja. Kinal dan Nabilah.
Kinal tampak mengenakan kaos The Beatles vintage dan skinny jeans, rambut diikat ponytail chouchou.. hmm casual, classy and cool. Sementara Nabilah mengenakan kaos hitam bertuliskan "NABILAH Idol From Hell" woohh.. Frontal sekali dede yang satu ini.. Gokil sekaligus bikin gemes.

Kalo gak percaya nih ada video nya nih, dari IG nya si agan langsung

A video posted by BERAK 9420 (@berak_) on




Oiya sebelumnya 2 member tersebut juga sempet mampir di Booth-nya Something.co


CREATIVEPRENEUR
Dalam event Jakcloth ini Brand clothing yang selama ini berjuang lewat online shop, sosial media, atau lewat distro, kali ini mendapat kesempatan ketemu langsung dengan customernya.
Begitu juga dengan para customer yang setia dengan brand tertentu pasti sangat senang bisa ngeliat langsung produk-produk lainnya, bahkan ketemu dengan ownernya langsung.

Para pemain di industri clothing juga bisa memanfaatkan acara ini untuk ketemuan dengan owner brand lain, yah semacam kopi darat lah.. ngobrol-ngobrol santai, Jarang-jarang kan moment kayak gini, siapa tau terjalin kerjasama bisnis B2B hehee. Ajang seperti ini memang sebaiknya bukan sekedar ajang belanja aja, klo bisa harus menumbuhkan semangat enterpreneurship.. yegak? yegak?

Dari waktu ke waktu Jakcloth selalu menjadi mediator yang mempertemukan antara pengusaha muda, investor, pedagang, desainer, musisi dan semua insan-insan kreatif lainnya. Bersama-sama memutar roda ekonomi melalui jalur kreatifitas. Mudah2an acara seperti ini terus berlanjut tanpa ada titik jenuh, dan selalu fresh.

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Oiya.. Jangan lupa mampir kesini:

https://society6.com/cyberdaru

https://tees.co.id/store/popnine-tees

Banyak kaos dan merchandise keren




Monday, 25 August 2014

TALKSHOW INDONESIA DALAM INFOGRAFIK

Sekitar pukul tujuh malam itu di Bentara Budaya Jakarta diadakan acara Pameran dan Launching Buku Indonesia dalam Infografik. Beruntung kantor saya bertempat tidak jauh dari gedung Kompas Gramedia, sehingga pulang kantor saya sempatkan datang ke acara pembukaan pameran tersebut.

Acara dimulai dengan talkshow oleh Dik Doank (Desainer Grafis, musisi, dan seniman serba bisa), Lim Bun Chai (desainer infografik senior Kompas), dan Iwan Meulia Pirous (antropolog, pengajar). Pastinya banyak sekali inspirasi yang saya dapat dari sesi bincang-bincang kreatif tersebut.

Lim Bun Chai menceritakan bagaimana teknis pengerjaan infografik dari era manual ketika beliau mulai bekerja di Kompas, hingga menuju era digital seperti saat ini. Beliau juga menuturkan penting nya detail dan data yang akurat untuk menunjang hasil karya yang maksimal, yang tujuannya untuk memberikan informasi yang mudah dicerna kepada publik berupa visual, yaitu infografik. Maka riset lapangan dan keterangan dari para ahli sangat diperlukan.

Iwan Meulia mengemukakan bahwa Kompas adalah media yang sangat serius dengan infografik, konsistensi dan ciri khas visual yang dimiliki Kompas menjadikan harian tersebut menjadi layak untuk dikoleksi dan disimpan layaknya buku. Hmmm.. tidak berlebihan memang, saya sendiri juga masih menyimpan edisi harian Kompas yang memiliki informasi bagus, maklum saya paling senang mengumpulkan dan mendokumentasikan hal-hal yang saya anggap penting.

Dik Doang, lebih dalam lagi membahas mengenai infografik hingga menyentuh sisi filosofis, juga pengalaman nya semasa kecil hingga ironi perkembangan teknologi saat ini. Orang yang satu ini memang pembicara yang hebat. Saya jadi ingat pertama kali mengenalnya sebagai penyanyi, profilnya di beberapa media masa membuat saya semakin kagum bahwa ternyata dia juga desainer cover kaset, kebetulan saya juga menyenangi bidang per-cover-an album meskipun saya baru SMA. Maka ketika saya kuliah, saya putuskan kuliah di tempat yang sama dengan beliau. hehee jadi ngelantur.. Pokoknya intinya apa yang dibahas oleh semua narasumber itu sangat inspiratif, meskipun saya tidak berkecimpung di bidang media massa dan infografis, tapi tetap banyak insight yang saya dapat.







Dan akhirnya acara tersebut langsung di tutup oleh performance dari Bottlesmoker.. wooow!! ruang diskusi berubah menjadi atmosfer elektrik warna-warni hasil racikan suara-suara elektron yang dimainkan duo Angkuy dan Nobie.




Seiring musik mengalun, diluar ruang sudah terhidang makanan untuk peserta yang menghadiri acara tersebut, inilah yang saya suka dari setiap acara opening pameran.. makan-makan hehe. Disana saya juga ketemu dengan beberapa dosen DKV dan dosen pembimbing saya dulu wahahah.. saya sempatkan ngobrol-ngobrol sebentar sebelum melihat galeri kembali dan pulang.


Sunday, 19 January 2014

5 APLIKASI FOTOGRAFI TERBAIK UNTUK WINDOWS PHONE 8

Dari sekian banyak aplikasi fotografi yang tersedia, saya cukup menggunakan 5 aplikasi ini saja sebagai senjata andalan untuk mengedit foto di smartphone Lumia saya.




PICSART
Inilah senjata andalan saya sejak jaman pake Android dulu. Aplikasi ini diklaim sebagai aplikasi Photo-editing nomor 1 di Android, kemudian pada Desember 2013 meluncurlah untuk platform Windows Phone 8.
Jika aplikasi lain menawarkan fitur yang terlalu mudah dan instan yang memberikan hasil dengan sekali tap di ujung jari, maka PicsArt lebih dari itu. Bedanya adalah fitur di PicsArt dapat dicustomize sesuai dengan keinginan user, pengaturan tersebut meliputi: Opacity, Intensity, Hardness, Fade, Median, dan banyak lagi. Buat para Photoshoper mungkin gak asing dengan option seperti itu, sedangkan buat orang awam aplikasi ini tetap dapat dinikmati karena memberikan ruang yang leluasa untuk bereksperimen dan bermain-main dengan gambar. :D

Kesimpulannya aplikasi ini sangat lengkap dan praktis. Masing-masing fitur terdapat option untuk customize, sangat cocok buat para kreator ysng seringkali gak puas dengan tool yang sudah ada dan terlalu instan.

Kamu juga bisa berbagi foto dengan sesama pengguna Picsart melalui PicsArt Community. Sesuai dengan slogan yang diusung PicsArt, "Where Everyone become a great artist". Saya rasa cukup menarik buat kamu yang haus eksistensi di dunia maya, foto2 yg di uload juga bisa diberi komen oleh user lain, like,  hashtag, dan dishare kembali ke jejaring sosial lain. Dengan sekali sign-up maka kamu akan mendapatkan satu akun dengan link: namakamu.picsart.com :D


             

Kamu bisa download disini: Picsart for Windows Phone


CAMERA 360
Aplikasi ini wajib ada di smartphone buat yang narsis dan doyan ber-selfie ria. Aplikasi ini memiliki filter yang dapat dipilih sesuai mood dan kesan yang ingin ditampilkan, sama halnya dengan instagram. Filter tersebut juga dapat ditampilkan secara real-time pada camera, sehingga kamu dapa melihat langsung efeknya ketika akan memotret dengan smartphone kamu. Bahkan ketika memotret, kamu juga bisa membuat efek Double Expsure, yaitu menggabungkan 2 foto menjad satu layer seperti contoh gambar wanita dibawah ini, inilah yang tidak dimiliki aplikasi lain.
Camera360 juga dapat digunakan sebagai foto gallery yang menampilkan foto-foto berdasarkan waktu pengambilan gambarnya, mereka menamainya Photo Diary, dengan tampilan UI yang manis dan soft.


          

Kamu bisa download disini: Camera 360 for Windows Phone


FHOTOROOM
Sejak nginstall Picsart saya udah gak pernah cari-cari aplikasi foto editing lagi, karena udah merasa mantab. Tapi setelah menggunakan Fhotoroom ini, ternyata saya malah ketagihan hehehe.. 

Tampilannya enak, simpel, ringan, tapi powerfull. Opsi customize dengan slider terasa ringan dan tidak memenuhi screen sehingga tidak mengganggu preview foto. Beberapa fitur yang saya suka diantaranya:
    
  • Tilt Shift - fitur ini tidak sekedar membuat blur, tapi juga bisa diatur bentuk shape blur-nya, dengan menggeser point diujung shape-nya. Selain itu juga terdapat efek vignette blur yang memberikan efek galap disisi foto.
  • Exposure - Jika kurang puas dengan opsi Brightness - Contrast, disini terdapat juga pengaturan White Point dan Black Point yang membuat efek kontras lebih tajam.
  • Correction - Pengaturan warna dapat dilakukan dengan menggeser slide Vibrance, Balance, Tint.
  • Sharpen - Kalo hasil foto kurang tajam, maka fitur ini solusinya, cukup geser ke kanan maka foto akan terlihat lebih tajam :D
Setiap fitur diatas terdapat tombol before - after yang dapat melihat perbedaan foto ketika diedit.



       

 Kamu bisa download disini: Fhotoroom for Windows Phone


NOKIA CREATIVE STUDIO
Jangan lupakan aplikasi bawaan di smartphone kamu, seperti aplikasi bawaan Nokia yang satu ini. Fitur-fitur dasar sudah tersedia, seperti Crop, Rotate, Blur (Focus Object), Collage, Color Pop, Color Balance, Brightnes, Vibrance, hingga Red Eye. Semua nya dilakukan dengan mudah hanya dengan menggeser slider. Beberapa fitur dapat digunakan berdasar area foto yang terlebih dulu diseleksi dengan jari. Efek filter seperti Instagram juga tersedia meskipun pilihannya tidak banyak. Karena aplikasi ini merupakan bawaan Nokia pastinya kinerjanya tidak bikin hp jadi berat, so jangan lupakan aplikasi ini karena banyaknya aplikasi yang diinstal.


           



PHOTOGRAM
Hampir semua aplikasi photo editing memberikan efek filter ala Instagram, maka harus ada keunggulan lain yang diberikan untuk user. Photogram memberikan keunggulan tersebut, yaitu berupa fitur editing dengan brush yang dapat meng-edit bagian-bagian tertentu dari foto (seleksi).  Brush tersebut adalah:
Blemish - berupa brush yang berfungsi untuk membuat blur, cocok buat ngilangin jerawat atau noise di foto.
Whiten - Berguna untuk memutihkan bagian tertentu, seperti kulit atau gigi yg kusam.
Red Eye - Ini jarang dimiliki aplikasi lain, berguna untuk memperbaiki foto yang terdapat efek mata merah (red-eye) yang disebabkan pantulan cahaya flash kamera.

Selain itu ada beberapa fitur yang mantab dan mudah digunakan, yaitu Brightness, Contrast, Saturation, dan Sharpen. Fitur seperti ini memang terdapat di aplikasi lain, tapi saya lebih nyaman menggunakan fitur tersebut dengan Photogram ini. Fitur text untuk memberikan tulisan juga beberapa kali saya gunakan.
Kekurangannya untuk saya adalah UI nya yang kurang menarik, jika saja tampilannya dibuat lebih bright dan cathchy maka akan terasa lebih user-friendly. Mudah-mudahan saja segera diredesain UI-nya.

       

Kamu bisa download disini: Photogram


Ya cukup 5 aplikasi itu saja, gak perlu banyak-banyak nginstal aplikasi yang akhirnya malah bikin penuh memori dan bikin bingung. Memang kebutuhan setiap user berbeda-beda, juga kesesuaian dengan tipe gadget tidak selalu cocok. Itu sebabnya kenapa sebelumnya saya menginstal banyak aplikasi dan akhirnya saya uninstal lagi karena fiturnya biasa-biasa aja dan tidak sesuai kebutuhan. Maka saya menyimpulkan 5 aplikasi inilah yang paling sesuai untuk saya.

Monday, 30 December 2013

Great Daru on Flickr

Sebenernya udah lama pengen bikin akun Flickr atau online portfolio dari foto-foto konser yang pernah saya datangi. Tapi karena foto-foto saya belum terlalu banyak, dan belum sebagus foto karya stage fotographer lainnya maka saya tunda dulu niat itu.

Pada november 2013 saya mengikuti workshop fotografi Stage Shooter Day yang diadakan komunitas Stage ID, SAE Institute dan Yahoo! Indonesia yang menaungi Flickr. Workshop tersebut selain menambah ilmu soal motret konser juga dijelaskan mengenai pentingnya membuat portfolio online yang bisa dilihat dan diapresiasi banyak orang, tentunya melalui Flickr. Pihak dari Yahoo! Indonesia menerangkan berbagai macam keunggulan dari Flickr, termasuk space yang disediakan untuk satu user sebesar 1 Terabyte.. free!! Woow..  Nahhh.. dari situlah saya mulai mantab dan percaya diri buat buat majang foto-foto konser saya di flickr.

Akhirnya pada 27 desember 2013, saya sign up akun Flickr, dengan agak deg-degan saya isi form di situs tersebut satu kolom demi satu kolom hingga finish, dan jadilah akun baru dengan link www.flickr.com/photos/greatdaru Hahaa.. Mantab, Inilah langkah kecil untuk menjajaki dunia yang lebih luas bernama Stage Photography, satu-satunya cabang fotografi yang bikin darah saya mendidih :D

Satelah akun jadi, saya upload beberapa foto dari tahun 2011 yang udah saya resize resolusinya dan dikasih watermark. Sementara foto lainnya harus disortir dulu, dipilih yang keren-keren biar gak terlalu malu-maluin hehehe. Setelah disortir kemudian diedit sedikit warnanya (bisa dijadiin black & white atau warna-warna ala instagram), diatur brightnes-contastnya, dan tentunya dikasih watermark. Foto yang akan di-upload dari tahun 2011 sampai 2013 jumlahnya duaratus-an, tentunya makan waktu untuk ngedit dan ngasih watermark.. fiuhh..

Setelah semua foto diupload, saya baru pede buat follow user Flickr lain yang sebagian besar dari group Stage ID di Flickr dan Facebook. Kenapa bukan dari awal aja follow mereka? Karena ketika mereka akan follow balik tentunya mereka akan lihat profil dan photostream saya, makanya saya upload foto yang banyak baru kemudian follow user lain hehehe

Memang menarik ketemu orang dengan passion yang sama di bidang ini, bisa melihat karakter fotonya dan mempelajari gimana mereka menghasilkan foto keren, juga bisa mengetahui tipe kamera dan setingan yang dipake hingga gambar yang dihasilkan dari senjatanya tersebut. Yang tidak kalah menarik adalah ketika saling mengapresiasi karya yang satu dengan yang lain melalui komentar dan tombol favorite, Flickr memberikan fasilitas tersebut.

Hingga saat ini sudah 222 foto yang saya upload, dan akan terus bertambah sejalan dengan maraknya event musik di Indonesia, dan mudah-mudahan saya mendapat kesempatan nonton konser diluar negeri, supaya koleksi foto konser saya lebih outstanding! :D 




Untuk melihat foto-foto saya lebih lengkap silahkan ke galeri Flickr saya di  www.flickr.com/photos/greatdaru

Wednesday, 13 November 2013

MENGENANG KASET

Tiap kali saya ngeliatin koleksi kaset... saya ingat bagaimana harus ngumpulin duit dulu untuk membelinya, karena hampir semua kaset saya beli ketika masih sekolah dan kuliah. Minimal sebulan sekali beli kaset, termasuk kaset second, sehingga bisa beli dengan harga lebih murah dan dapat lebih dari satu kaset hehehe.. :D

Tapi sekarang, dengan status sebagai karyawan yang tiap bulannya dapet gaji harusnya saya bisa koleksi kaset atau CD, bukan cuma satu tapi beberapa. Ironisnya malah jarang saya beli. Dari pertama kali kerja hingga sekarang bisa dihitung berapa kali saya beli CD.

Kemudian saya iseng corat coret bikin komik, gak penting juga juga sih yang beginian doang dibikin komik.. Tapi cuma sekedar mengenang bagaimana menyenangkannya ketika beli kaset dulu sepulang sekolah. Ini ceritanya saya pas jaman SMP beli kaset Steve Vai album Fire Garden, awalnya berasa aneh sama musiknya, tapi lama-lama malah suka dan diputar berulang-ulang.



Thursday, 3 October 2013

LAGU LAMA BERSEMI KEMBALI

Dari sekian banyak album yang saya koleksi, tentunya gak semua lagunya saya suka. Satu album mungkin yang enak cuma setengahnya, sisanya biasa-biasa aja.. ya gak sih? Jadi yang saya denger cuma yang saya anggap enak itu aja.

Tapi setelah sekian lama koleksi album tersebut numpuk, ketika didengar kembali rasanya jadi terdengar lain. Ternyata banyak lagu-lagu yang dulu saya gak suka sekarang malah suka bahkan didengar berulang-ulang. Seperti Seven Impossible Days dari Mr. Big, dulu di album The Best-nya itu saya cuma denger lagu-lagu yang kencengnya, saya males dengerin yang gak berdistorsi, apalagi akustikan hahaha..

Kemudian di album-album Slank, biasanya ada lagu blues seperti lagu Teng Teng Blues, nah jaman SMP dulu saya gak suka lagu lemes begitu, gak semangat. Baru setelah SMA saya ketagihan banget dengerin yang ngeblues - ngeblues gitu.

Lalu lagu-lagunya Radiohead, pop alternative british kayak gitu gak masuk di kuping saya ketika jaman sekolah dulu, tapi sekarang malah sering dengerin Karma Police dan Paranoid Android. Kemudian ada beberapa lagu lagi yang baru suka sekarang, dari jenis musik Jazz, Folk, hingga Death Metal.

Saya jadi mikir kenapa bisa begitu yah? Saya menyimpulkan ada dua kemungkinan.
  • Pertama, mood saya sedang pas ketika mendengar kembali lagu tersebut. 
  • Kedua, bisa jadi selera musik saya yang meningkat seiring usia yang bertambah, sehingga makin tua makin mudah menerima banyak jenis musik. Sepertinya ada benarnya juga, sebab secara psikologis *ciahhh.. ketika jaman sekolah dulu jiwa saya masih labil karena konon katanya masa-masa remaja adalah masa yang berat, itulah kenapa saya suka musik dengan distorsi kasar. Sedangkan sekarang kondisi kejiwaan saya mulai stabil (bukan berarti dulu gila - _-") sehingga saya lebih jernih dan lebih terbuka ketika mendengar setiap alunan berbagai jenis musik yang gak biasa.
Dua kemungkinan diatas sama-sama benar, masing-masing terjadi pada beberapa lagu yang saya dengar.

Kayaknya blog ini mulai gak jelas, isinya nanya sendiri, mikir sendiri, terus dijawab sendiri hehe.. Yahh namanya juga refleksi.
Mungkin kamu juga sering mengalami hal yang sama dengan saya? Udah lama tau lagu itu tapi baru sekarang suka lagu tersebut. Jangan ragu untuk share pengalaman kamu lewat komen dibawah ini ya :D

Wednesday, 26 December 2012

Konser Guns N' Roses Jakarta - Part 2 - Welcome to the Jungle

Minggu 16 Desember 2012 @Mata Elang International Stadium - Ancol - 

Saya sampai depan MEIS Ancol pukul setengah sebelas, bersama Rizal dan satu orang lagi yang baru kenal. Sampai sana sudah banyak orang dengan kaos hitam-hitam, banyak pula yang sudah siap-siap ngantri, kami juga langsung ikut ngantri. Cukup lama menunggu open gate, karena walaupun sudah jam 11.00 tapi belum dibuka juga. Ngantri dibawah terik matahari pantai selama hampir satu jam mungkin melelahkan meski angin sepoi-sepoi terus berhembus, tapi entah rasanya koq saya tetap enjoy dan tidak ada rasa jengkel atau kesal sama sekali. 

Sekitar pukul setengah dua belas, antrian dibuka. Tiket di-scan satu persatu, melewati beberapa kali pemeriksaan security dan akhirnya menuju lantai atas untuk Festival B, wow.. kita dapat tempat duduk yang nyaman, gak nyangka.. walaupun tempatnya jauh dari panggung tapi cukup nyaman dan bisa melihat panggung secara keseluruhan. Sedangkan untuk VIP menempati posisi terdekat dengan panggung meskipun posisi berdiri, di belakangnya adalah Festival A yang juga berdiri. 



Antrian masuk stadium

Panggungnya kecil, tidak megah, meskipun ada 1 big screen di tengah panggung, 2 di sisi samping, dan 2 lagi di samping berdekatan dengan Festival B tapi ya sudahlah, ini jauh lebih baik dari Lapangan D. Saya tinggal berharap kualitas sound-nya baik, dan lighting-nya akan keren. Cukup lama menunggu di dalam. Teman baru saya di sebelah malah asyik dengan HP androidnya, update info-info konser GNR Jakarta, dan chating dengan temannya. Heran.. padahal batere HP saya sudah banyak berkurang , tapi HP dia masih kuat buat internetan, lalu saya tanya: “HP lo kuat baterenya?” Dia bilang: “Tenaaang.. gua masih ada 2 batere lagi di tas” Saya: “Anjriit.. hahhaa niat banget lo” Padahal tampangnya kayak orang sakau gitu tapi persiapan dan gadgetnya boleh juga doi. 

Narsis sejenak

Pukul 1 kurang 15 menit lampu di bagian penonton dipadamkan… segera mereka mengerti ini tanda pertunjukkan segera dimulai, merekapun berteriak ketika menyadari di panggung tampak beberapa anggota GNR muncul dan memegang instrumen.. Penonton semakin histeris!! Terdengar suara gitar, intro lagu Chinese Democracy dimainkan.. pononton semakin ramai, disusul suara Drums, Bass, dan keyboard. Kemudian muncul sosok pria bertopi koboi, Rizal langsung teriak “itu Axl, itu Axl!” hahaha.. benar, Axl langsung menyanyikan lagu tersebut. Luar biasa.. saya mendengar langsung suara parau Axl Rose dengan telinga saya sendiri!! Whoohoo… 




Setelah Chinese Democracy, langsung disusul 3 lagu lagi tanpa basa-basi, Welcome to the  Jungle, It’s So Easy, dan Mr. Brownstone. Barulah setelah lagu itu axl menyapa “I wanna say good afternoon” dan disambut teriakan penonton, dilanjutkan dengan lagu Estranged dan lagu favorit saya Rocket Queen, lagu tersebut terdengar lebih keras dari aslinya namun groove-nya tetap asik. 


Tibalah saatnya Richard Fortus solo gitar, gitaris yang mengenakan baju merah tersebut memainkan lagu milik sendiri Blacklight Jesus of Transylvania, yang diiringi member GNR lainnya. Axl kembali muncul dengan lagu cover milik Wings; Live and Let Die, This I Love, dan lagu favorit saya di album Chinese Democracy; Better
 
Giliran Bassist Tommy Stinson unjuk kebolehan, dia memainkan dan menyanyikan lagunya sendiri yang berjudul Motivation, lagu bernuansa punk rock tersebut dimainkan full band dengan member GNR lainnya. Tommy memang pernah tergabung dalam band punk alternative The Replacements, tidak heran jika pengaruh punknya kental sekali. Seketika itu saya jadi teringat Duff, yang juga memiliki roots musik punk. Timbul pertanyaan di benak saya, apakah Axl sengaja mencari pemain bass dengan background punk? Atau hanya kebetulan? Entahlah..

Setelah Tommy selesai, Dizzy Reed mengambil alih perhatian penonton dengan solo pianonya. Keyboardis yang sudah bergabung di GNR sejak 1990 ini memainkan No Quarter-nya Led Zeppelin. Tak lama kemudian disusul lagu dari album Chinese Democracy; Chatcher in the Rye.

Kemudian berlanjut dengan lagu Street of Dreams, lagu yang membosankan.. untunglah ada aksi menarik yang lucu di lagu ini, ketika DJ Ashba sedang mainin solo gitar, Axl iseng ngerjain DJ Ashba dengan mengikat kakinya menggunakan pita merah, kejadian spontan ini menarik perhatian penonton, senang rasanya melihat sisi humoris Axl, maklum kabar yang santer beredar di internet  belakangan ini kebanyakan cerita seputar arogansi Axl.

Kembali lagi ke era 90-an dengan lagu You Could Be Mine.. yeah!! Sountrack dari Terminator ini cukup ngangkat suasana jadi kembalis panas.


Axl kemudian memperkenalkan salah satu gitarisnya, Dj Ashba, disambut tepuk tangan penonton. Gitaris keturunan Asia tersebut langsung memainkan solo gitar. Seperti dalam konser GNR di tempat lain.. doi memainkan Mi Amor, lagu miliknya sendiri. Ini lagu enak banget melodi-nya, saya yakin dia bisa memberikan kontribusi yang baik di album GNR 2013 mendatang, karena saya sudah mengenal Dj Ashba ketika di album pertama Sixx AM tahun 2007, sebelum masuk GNR. Jika mendengarkan permainannya di album itu, riff-riff nya cukup asik, juga petikan akustiknya. (Note: Sixx AM merupakan band dari bassist-nya Motley Crue, Nikki Sixx. Dj Asha sebagai gitaris dan backing vocal.)

Di  akhir lagu Mi Amor langsung disambung dengan intro Sweet Child O’ Mine, yang disambut sorak penonton. Lagu itu benar-benar mengingatkan saya pada jaman SMP, tak terkecuali si Rizal di samping saya yang ikutan nyanyi, yoi.. dia apal bener liriknya.

Lagu selanjutnya agak cooling down, lagu cover dari Pink Floyd; Another Brick in the Wall, lagu klasik tersebut membuat penonton sing-along bersama, terutama ketika Axl muncul dan memainkan piano, disambung dengan  lagu Elton John Someone Saved My Life Tonight yang juga dimainkan Axl dengan piano. Lalu tiba-tiba nada piano berubah.. bukan lagu Elton John lagi.. ini intro lagu November Rain!! wuahh.. penonton lagi-lagi bersorak.. sesaat kemudian larut dalam lirik tragis tersebut. Diantara lagu GNR lainnya, lagu tersebut termasuk keramat dan suram. Setiap mendengar lagu ini saya seperti mengalami trauma berkepanjangan yang tidak ada habisnya.  Bagian outro yang merupakan klimaks November Rain langsung disikat raungan gitar Bumblefoot dengan Gibson Putihnya.. sangat menyayat! Perih!! Ketika lagu berakhir.. badan saya sudah terasa lemas..  seperti habis disayat-sayat silet dan hampir kehabisan darah!!! 
…. Berlebihan gak sih bahasanya.. :p

Saatnya Istirahat sejenak dengan menyaksikan Bumblefoot bersolo gitar sambil bernyanyi, dengan lagu Objectify, Permainannya not bad lah, cukup fresh buat musik rock jaman sekarang. Tapi tiba-tiba ada sebuah kejutan ketika dia memainkan gitar akustik.. sekilas saya tidak tahu lagu apa yang dimainkan, sesaat kemudian dia memainkan petikan gitar dengan melodi yang sangat familiar buat orang Indonesia, lagu Indonesia Raya! Sodara-sodara… Dia memainkan Indonesia Raya! hahaha, Saat itu juga penonton bersorak dan segera menyanyikan liriknya. Banyak pula yang langsung merekam momen tersebut dengan gadget seadanya. Meskipun tidak dibawakan secara utuh tapi lagu tersebut berhasil mencuri hati penonton sebagai warga Indonesia dan membuat kesan yang mendalam. 

Keriuhan penonton belum sepenuhnya mereda, namun gitaris berjanggut panjang tersebut kembali membuai penonton dengan intro lagu Don’t Cry yang disusul munculnya member lain ke atas panggung.



Untuk kesekian kalinya GNR membawakan lagu cover dari band yang menjadi inspirasi mereka, seperti lagu The Seeker dari The Who, lalu dilanjutkan dengan Civil War dan Knockin on Heaven’s Door yang diselingi dengan improvisasi personil GNR termasuk Axl yang berkali-kali mengajak penonton menyanyikan bagian reff lagu milik Bob Dylan tersebut. Setelah puas “bermain-main” mereka kembali membuat panas Stadium dengan lagu Nightrain!  

Ketika Nightrain berakhir, keriuhan penonton masih terasa ramai.. namun semua anggota GNR segera meninggalkan panggung, lampu panggung meredup. Penonton yang belum puas kemudian berteriak “We Want More!!” berkali-kali, hingga akhirnya dua gitaris GNR Richard Fortus dan Bumblefoot memasuki panggung dan telah siap dengan gitar akustiknya, di bagian Encore ini mereka asik nge-jam berdua yang disambung dengan intro lagu Patience, Axl lalu muncul sambil bersiul yang dilanjutkan senandung oleh penonton hingga akhir lagu. 

Hingga saat itu, hampir 30 lagu telah dimainkan dari pukul satu siang hingga hampir pukul setegah lima. Saya mulai ngerasa pegel dan capek teriak-teriak terus dari awal lagu, meski fisik lelah tapi jiwa tetap semangat. Untunglah lagu Patience yang agak melow tadi cukup memberikan waktu untuk mengumpulkan tenaga menuju lagu berikutnya, lagu terakhir di konser tersebut, Paradise City!! 



Intro gitar dan gebukan drum langsung dimainkan sebagai pemanasan diiringi sing-along penonton “Take me down to the Paradise City where the grass is green, and the girls are pretty…” Axl menyanyikannya dengan sedikit improvisasi, setelah lead gitar dimainkan DJ Ashba, Axl meniup peluit.. tanda dimulainya ledakan adrenalin yang akan terus meledak-ledak hingga penghujung lagu, seluruh personil memainkan part terbaiknya dengan senjata dan amunisinya masing-masing, seluruh penonton mengeluarkan semua sisa energi untuk meluapkan ekspresinya. Axl yang dari awal cenderung dingin komunikasi dengan audiens akhirnya mengeluarkan beberapa kata “Thank You Jakarta, You’re amazing!!” diteriakkan Axl dengan lantang kemudian melempar mick-nya ke penonton dan menendang tiang mick sembari tertawa, sorak-sorai penonton terus bergemuruh di stadium hingga semua anggota GNR meninggalkan panggung. Yeeaaaah.. maka sore itu terpuaskan sudah impian kami selama 20 tahun.. :D   


Luar biasa sekali sore itu, walaupun sangat disayangkan banyak lagu GNR favorit saya yang tidak dimainkan, seperti Anything Goes, Dont Damn Me, dan Shoutgun Blues, tapi konser tersebut sangat berkesan. Sehingga kelak di kemudian hari saya bisa cerita dengan bangga ke anak-cucu saya, bahwa saya pernah menyaksikan langsung Guns N Roses di Jakarta.


Tokoh dalam cerita ini:
Saya, Rocker gagal yang menggemari GNR sejak SMP, khususnya album Appetide for Destruction.

Rizal, menggemari GNR khususnya Axl Rose hingga kini, meski sekarang sudah menjadi rocker kantoran.

Konser Guns N' Roses Jakarta - Part 1 - Menuju Paradise City

Sejak 17 Oktober lalu, jejaring sosial dipenuhi info mengenai konser GNR di Jakrta. Saya sendiri mengetahuinya dari fanpage majalah Hai di facebook, kemudian saya cek di situs resmi GNR, memang benar.. Jakarta masuk dalam tour dates mereka.. Woow, bahkan di halaman depan web tersebut juga terdapat info konser di Jakarta yang baru di-update hari itu juga. Informasi tersebut juga ramai di twitter, responnya bermacam-macam, ada yang senang, ragu, bahkan banyak pula yang mencaci, terserahlah.

Tapi sejak tersiar berita itu, saya mulai gak tenang, antara mau nonton atau tidak. Pertimbangannya macam-macam, personel baru yang tidak begitu familiar buat saya, dan kemungkinan tidak diperbolehkan membawa kamera SLR, serta harga tiket yang mahal adalah alasan utama. 




Dua bulan saya mengesampingkan dahulu rencana tersebut, saya fokus dulu ke pekerjaan dan hobi stage photography saya. Hingga seminggu sebelum hari H, teman saya Rizal sms nanyain soal tiket, wuihh sepertinya dia posotif mau ikut nonton, maklum, axl itu idolanya sejak SMP. Saya pun mulai terbakar, saya ajak teman-teman saya yang lain. Mereka kebanyakan memang tertarik nonton, tapi banyaknya pertimbangan malah bikin mereka memutuskan gak ikut, karena mereka hanya sebatas “suka GnR”, tapi tidak fanatik. Tentunya ngerasa sayang jika harus mengeluaran banyak uang. Saya pun maklum… ya sudahlah kalau begitu saya nonton sama si rizal dan juga (rencananya) bersama istrinya. 

H-3 saya mencoba pesan tiket online, tapi karena koneksi internet lelet jadi lebih baik beli langsung di kantor Rajakarcis di SCBD Sudirman, namun hingga H-2 saya belum sempat pergi ke rajakarcis karena kesibukan di kantor. Barulah pada H-1 saya kesana, tapi ternyata penjualan sudah ditutup dan hanya akan dijual di venue pada hari H besoknya. Oke oke..  saya semakin gak tenang jika belum memegang tiket, apalagi si Rizal juga nitip tiket ke saya.

Dan tibalah 15 desember 2012, hari yang telah lama ditunggu. Saya mengenakan t-shirt GnR album Lies, dan berangkat sama Rizal, tanpa istrinya. Kami berangkat menuju Senayan menjemput impian yang kami pendam sejak masa SMP.
Siang itu saya berdua tiba di Senayan sekitar pukul 15.00,  jalan menuju lapangan D ramai dengan umbul-umbul GNR, setibanya di depan lapangan D saya langsung menuju tiket box. Di sana sudah ramai dengan orang-orang berkaos  hitam bergambar Guns N' Roses, juga banyak lapak-lapak yang menjual berbagai pernak-pernik GnR. Suasana konser semakin meriah. 

Namun ketika sudah di depan tiket box, yang kami terima bukanlah tiket konser melainkan berita tidak menyenangkan yang simpang-siur. Bahwa konser akan diundur dan dipindahkan lokasinya. Hahh??? Saat nanya ke bagian tiket, mereka pun tidak tahu-menahu dan sedang menunggu konfirmasi resmi dari promotor Indika Production. Ya iyalah.. toh mereka cuma jualan tiket. Banyak calon penonton terpaksa luntang-lantung gak jelas di sekitar area tiket box sambil menunggu konfirmasi resmi dari promotor. 

Selama menunggu kepastian, kami dan calon penonton lainnya larut dalam obrolan seru seputar ketdakpastian acara tersebut. Menurut mereka dikarenakan panggung yang kecil dan tidak sesuai dengan kelas Guns N Roses sebagai band besar. Ditambah lagi kondisi lapangan yang becek dan tidak nyaman. Ada juga yang bilang karena kemauan Axl yang gak mau tampil dengan panggung seperti itu. Semuanya masuk akal. 

Obrolan makin melebar, masing-masing cerita soal kenangan mereka tentang GNR ketika masih muda. Dari video, vcd, dvd dan youtube yang sudah mereka tonton berkali-kali mereka menyimpulkan bagaimana panggung yang ideal untuk band sekelas GNR, lalu membandingkan dengan panggung di lapangan D senayan… argh! mereka kesal untuk kesekian kalinya.

Suasana di depan Tiket Box


Hari semakin sore, dan yang ditunggu akhirnya datang juga. Pihak dari promotor keluar untuk menyampaikan konfirmasi resmi. Pria berkepala plontos dan berkaos Motorhead tersebut langsung dikelilingi wartawan dan calon penonton, dia memberitahukan bahwa konser Guns n Roses diundur besok minggu 16 desember 2012, bertempat di MEIS Ancol, pukul 13.00, open gate pukul 11.00 WIB. Pengunduran jadwal dan pemindahan lokasi ini dikarenakan faktor cuaca dan antisipasi hujan dan petir demi keselamatan penonton dan artis serta sound system. Berita ini langsung memenuhi jejaring sosial dan berita di tv, bahkan di situs resmi GNR, seorang teman malah ngeledek saya lewat Whatsapp haha.. 

Segala cacian dan makian dilontarkan ke Promotor karena kekecewaan penonton. Termasuk official press release Indika Production di facebook juga tak lolos dari protes dan makian, terutama yang datang dari luar kota dan sudah prepare tiket pesawat pulang-pergi dan biaya hotel, berantakan jadwal mereka. Bahkan ada yang dari Bandung yang terpaksa harus nginap di mobil karena duit pas-pasan. Banyak pula yang ingin refund tiket karena yakin konser akan batal. 



Secara teknis, dapat dibayangkan repotnya dari Senayan pindah ke Ancol, bongkar pasang panggung, lighting, instrumen, sound, dan ambul-umbulnya segala, semuanya akan dikerjakan dalam satu malam.. ck ck ck.. padahal MEIS masih akan dipakai untuk konser Sting hingga sekitar jam 11 malam.

Setelah pemberitahuan di lokasi tersebut beberapa orang langsung menuju antrian tiket box, begitu juga saya dan Rizal, tapi tetap saja kami tidak mendapatkan tiket karena penjualan masih ditutup sementara. Apa boleh buat.. kami memutuskan beli dari calo! Ya.. sambil meninggalkan antrian tiket saya tengok kanan-kiri, ada dua bapak-bapak dengan tampang calo, langsung saya dekati.. tapi belum sempat saya ngomong eh dia langsung nawarin tiket duluan.. dasar :p. 

Harga yang ditawarkan 700 ribu, sambil saya memeriksa keaslian tiket, Rizal menawar harga semurah mungkin, 500 ribu.. calo itu malah ketawa. Dia turunkan jadi 650, saya pikir okelah.. tapi masih ragu.. tiket yang saya pegang ini tiket asli atau palsu? Bisa jadi ini hasil scan, tapi karena ada mark semacam nomor berupa bolong-bolong (apa ya istilahnya?) saya yakin ini asli, Rizal juga memeriksa nomor barcode tiket yang dipegangnya, nomornya beda dengan tiket saya, oke.. kita yakin ini asli. Lalu kita cari tempat agak kepinggir supaya tidak terlalu mencolok di keramaian, maka di bawah pohon transaksi pun terjadi. Kedua calo itu tampak senang, dan langsung membagi hasil keuntungan hehe.. saya dan si Rizal pun senang mendapatkan tiket murah, yang seharusnya 770 ribu malah dapet 650 haha..



Tiket sudah dapat, aman.. tinggal menuju ancol besok. Sebelum pulang kami sempat liat-liat kaos dan merchandise GnR yang dijual di lapak-lapak sekitar lokasi. Banyak sekali kaos-kaos GnR “special edition” live in jakarta. Desainnya juga beda-beda, karena memang tidak ada merchandise resmi yang dibuat promotor, jadi bolehlah kita beli yang ada di lapak-lapak itu. Lumayan buat dipakai besok. T-shirt GnR yang sudah saya punya cuma yang bergambar album Lies, dan itu kurang mentereng dan kurang sangar, jadi saya beli yang agak sangar, yang ada gambar tengkorak dan mawarnya.. yooii. Kebetulan ada pula yang menjual kaos band lain selain GnR seperti Metallica, Megadeth, Motley Crue. Nahh.. saya juga beli yang motley crue, itu Thailand punya, built-up.. hehe mumpung lagi ada. Sipp.. belanja udah, tiket juga udah, saatnya pulang, istirahat kumpulkan energi dan bersiap menuju Paradise City besok!! Yeah!